Kamboja, sebuah negara kecil di Asia Tenggara, telah membuat langkah besar dalam meningkatkan upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen. Keputusan ini diumumkan oleh pemerintah Kamboja pada awal bulan ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di sektor ini.
Upah minimum bulanan untuk pekerja industri fesyen di Kamboja akan naik sebesar 28,1 persen, dari 190 dolar AS menjadi 243 dolar AS. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi kesenjangan upah di sektor ini dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja.
Keputusan ini disambut baik oleh para pekerja dan serikat pekerja di Kamboja. Mereka berharap bahwa kenaikan upah ini akan membantu meningkatkan standar hidup mereka dan memberikan mereka keamanan finansial yang lebih baik.
Namun, di sisi lain, beberapa pengusaha mengkhawatirkan dampak kenaikan upah ini terhadap biaya produksi mereka. Mereka mengatakan bahwa kenaikan upah ini dapat menyebabkan peningkatan harga produk mereka dan membuat mereka kehilangan daya saing di pasar global.
Meskipun demikian, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah Kamboja untuk meningkatkan kondisi kerja dan kesejahteraan pekerja di sektor industri fesyen. Diharapkan dengan adanya kenaikan upah ini, para pekerja akan mendapatkan perlindungan yang lebih baik dan mendapatkan pengakuan atas kontribusi mereka dalam industri fesyen Kamboja.